Skip to main content

Randy dan Yusuf, Kalian Tak Punya Juri Yang Adil



Tak ada juri yang adil dalam kasus tewasnya Randy dan Yusuf. Segenap suara-suara itu terus lantang mencari keadilan kendati mereka kerap menjadi sasaran amukan laras, kadang-kadang juga rotan polisi mendarat pada bagian sensitif mahasiswa. Tapi ini bagian sederhana pola pengamanan unjuk rasa, sebab Randy dan Yusuf roboh bukan karena laras dan rotan.



Kuat dugaan karena sebutir peluruh menerobos dada sang pejuang rakyat dan juga kepala Yusuf hingga tewas. Mungkinkan ini menjadi puncak Protab (Prisedur Tetap) pengamanan unjuk rasa yang diamanatkan Negara kepada Polisi???

Aksi unjuk rasa terus bergulir bukan karena tuntutan keluarga korban melainkan tuntutan keadilan. Segala rangkaian penyelidikan Polda Sulawesi Tenggara tampak ragu-ragu mengungkap siapa pelaku penembakan mahasiswa tersebut. Bahkan sejumlah spekulasi yang kontroversial menjadi momok bagi rakyat khsusnya keluarga korban.

Termasuk pasal penetapan tersangka dianggap keliru oleh pengacara yang mengawal kasus pembunuhan ini. Atau adakah Negara menyembunyikan kebenaran bahwa sesungguhnya hukum itu tak pernah ada.

Dalam perspektif lain, kasus Randy dan Yusuf tidak sepenuhnya menjadi dosa polisi, melainkan menjadi dosa penyelenggara Negara lainnya. Sebab kemarahan mahasiswa dan Rakyat berawal dari rancangan undang-undang KUHP (RUU KUHP) dan Revisi UU KPK.

Sejumlah point dalam RUU KUHP dan Revisi UU KPK itu tidak memiliki keberpihakan terhadap Rakyat, bahkan lebih berpihak pada kepentingan penjahat-penjahat berdasi di Republik ini. Aturan tak benar-benar memberi keadilan bagi Rakyat. Seharusnya keadilan itu tak bisa diwakilkan oleh sipapun sebab keadilan itu transendental anugrah Tuhan Yang Esa.

Dengan demikian produk hukum yang disusun di ruang DPR hanya untuk melindungi kepentingan penjahat berdasi, tidak untuk Randy dan Yusuf termasuk Rakyat kecil yang getir menanti keadilan. Fakta ini semestinya menjadi alasan bagi Negara hadir untuk membela Rakyatnya dan menghukum mereka yang merusak tatanan hukum. Hukum harus merepresentase kepetingan Rakyat Indonesia serta memberi kepastian dan keadilan.

Pembunuh Randy dan Yusuf harus mendapat ganjaran yang setimpal. Sebab pengorbanan Randy dan Yusuf mewakili kepentingan seluruh Rakyat Indonesia. Hal penting yang mesti dievaluasi kembali oleh pemerintah adalah soal Protab pengamanan termasuk merancang regulasi untuk tidak lagi mempersenjatai polisi. Sebab tugas Polisi menjaga ketertiban masyarakat yang hampir sama dengan tugas Hansip.




Comments

Popular posts from this blog

Seharusnya "Kopi" Jadi Simbol Perlawanan

Di sebuah kedai kopi petang itu. Suasana begitu riuh  tatkala pengujung di salah satu deretan meja kedai itu tertawa lepas setelah berujar. Mungkin mereka sedang berbagi pengalaman, entalah: yang pasti mereka sekelompok orang dengan perawakan mapan dan kekinian tampak bahagia dengan segelas kopi. Ada canda, ada tawa, ada pula diskusi, mungkin  juga mereka sedang membicarakan bisnis. Kedai Kopi, kini jadi salah satu pilihan untuk nongkrong-menghabiskan waktu dan uang bahkan tempat para pembual.

Suku Betawi Yang Tersingkir dari Ibu Kota

Jakarta, lebih dekat dengan suku Betawi, karena mereka mengkalim dirinya sebagai suku asli. Sekitar pukul 07 pagi, saya bertemu dengan salah seorang tukang ojek yang mangkal di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tidak jauh dari kantor TEMPO. Mansyur, nama tukang ojek ini dan mengaku orang Betawi tulen. Pagi itu, saya ditugaskan untuk meliput acara Menteri Kelautan dan Perikanan, oleh Redaktur Ekonomi dan Bisnis, harian TEMPO. Karena saya baru di Jakarta, tentu saya bingung dimana alamat kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut.

Kolema, Holiwood Bau-Bau

Jika anda belum pernah melihat langsung Landamark Holliwood di Los Angeles, Amerika Seri, anda tak perlau jauh-jauh ke sana. Sebab, Landamark bergengsi dunia itu, anda bisa temui di Kota Baubau. Tulisan Baubau, yang memanjang di atas Bukit Kolema, benar-benar menyerupai tulisan Holliwood di Los Angeles-Amerika. Bukit Kolema terletak sekitar lima kilo meter arah Timur kota Bauabu dengan ketinggian sekitar  lebih dari  seratisan meter dari permukaan laut. Di puncak bukit itu dibangun pelataran gantung  (taman) dan satu tembok bertuliskan ”Baubau” sepanjang 30 meter dan tinggi 15 meter. Tulisan Baubau, terlihat jelas dari kejauhan, khusnya dilihat ketika anda berada di tengah laut. Dengan letak yang menghadap ke barat seakan menyambut kedatangan anda di kota Baubau yang semerbak Dahulu, taman gantung bukit Kolema hanya dikenal hanya beruap jurang yang curam dan ditumbuhi semak belukar, serta terkenal angker. Di lokasi ini juga sering terjadi kecelakaan yang diduga disebab