Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2017

Tata Cara Pendaftaran Pendamping Desa 2017

1. Pelamar melakukan Registrasi secara Online melalui website; http://pendamping2017.kemendesa.go.id 2. Baca informasi yang terdapat pada halaman ini mengenai tata cara pendaftaran dan alur seleksi Tenaga Pendamping Profesional (TPP) tahun 2017. 3. Kuota rekrutmen Tenaga Pendamping Profesional (TPP) tiap Provinsi dapat dilihat di menu “Reg. Online” Sub Menu: Kuota Rekrutmen TPP. 4. Klik Menu “Registrasi Online”; sub Menu “ Registrasi Tahap 1”  Baca informasi persiapan registrasi dan kualifikasi tenaga pendamping profesional, jika memenuhi kualifikasi; Centang (√) Kotak Persetujuan lalu Klik “setuju”.  Selanjutnya anda akan diarahkan ke halaman pengisian Biodata.  Input biodata diri anda dengan data yang benar.  Upload CV ( Curriculum Vitae) dalam bentuk Word dengan besar file maksimal 150 Kb. (Tips Membuat CV agar ukuran kecil: 1. simpan CV dalam format word minimal tahun 2007 atau yang terbaru; 2. Hindari menampilkan gambar, foto dan/atau file hasil scan).  Lengkapi d

Merah Putih Dihina di Negeri Serumpun

    foto/int Ini sebuah catatan yang mungkin akan selalu di kenang selama Bumi ini masih berputar. Agustus 2017 pentas olahraga bergengsi se Asia Tenggara itu di gelar dengan tuan rumah jatuh pada negeri tetangga Malaysia. Dalam buku cenderamata pada ajang olahraga SEA Games Kuala Lumpur itu, merah putih di pasang terbalik jadi Putih Merah. Adalah sebuah peristiwa yang tercatat dalam dokumen negeri melayu itu sepanjang masa dan tentu menjadi sebuah catatan sejarah yang akan selalu di baca oleh generasi berikutnya. Merah Putih bukan sekedar warna yang menghiasi selembar kain. Melainkan, sebuah warna yang menjadi identitas, roh dan nyawa Republik ini (Indonesia). Darah dan nyawa para pejuang yang di represi oleh penjajah bangsa kolonial tak dapat lagi dihitung jumlahnya demi Merah Putih. Hingga tiba saatnya, kegigihan para patriot itu menjadikan Agustus sebagai bulan di mana Merah Putih berkibar laksana berlian suci yang tak terbatas nilainya. Entah mengapa merah putih tiba-tiba di

Penerimaan Pendamping Desa 2017

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Jl. TMP Kalibata No. 17 Jakarta Selatan 12740, Telp. 021-7989924 Fax. 021-7974488 Sumber: www.kemendesa.go.id PANDUAN TEKNIS  REKRUTMEN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL DALAM RANGKA PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA TAHUN ANGGARAN 2017 I. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015 – 2019 mengamanatkan bahwa percepatan pembangunan desa akan dilaksanakan melalui implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dalam rangka menjalankan urusan di bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa maka dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 12 tentang Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang mengamanatkan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut. Sebagai tindak lanjut dari amanat tersebut, maka Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi akan m

Sajak Ini Untuk Jokowi

tulisan ini menjadi hak Penaaktual.com Di hadapan yang mulia ia melantunkan doa, bait-bait itu menyusuri hening, menerobos dinding jiwa nan gundah. Indonesia merdeka-72 tahun bumi pertiwi lepas dari belenggu kolonialisme adalah seuntai kalimat dalam doa suci Tifatul Sembiring memecah gendang telinga yang mulia Presiden, menyusuri relung hati yang sedang menyapa Tuhan, lalu gaduh. Tifatul tetap melantun-memohon berkah sang khalik agar Indonesia baik-baik saja, juga permohonan agar Jokowi bisa segera gemuk dari postur yang kurus. Adalah lantunan doa yang mungkin membingungkan Tuhan karena Dia maha mengetahui atas ketulusan hambanya dalam memohon berkah. Allah maha besar, kepadaMu lah sumber kebenaran, engkau pulah lah yang mengetahui doa Tifatul yang mungkin ia sedang menghina Jokowi berbalut doa suci itu. Ampunilah dosanya jika hatinya menyimpan kebencian terhadap Presiden Jokowi. Dan ini adalah dugaan  hinaan kedua setelah Muhammad Syafii. Di hadapan hadirin-yang terhormat juga p

Kemerdekaan Di Antara Pemimpin Yang Tak Logis

Dirgahayu 72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Sedemikan terharunya para pejuang dan pendiri bangsa ini tatkala rohnya itu bangkit dalam ritual tahunan "Kemerdekaan". Merah Putih berkibar di seluruh Nusantara. Pawai bergema dengan hentakan kaki pengerak bendera Sangsaka Merah Putih menggetarkan bumi pertiwi. Sungguh meriah; semangat yang tiada tara di antara anak-anak negeri  itu, membuat tanah air dengan seribu pulau ini pun tersenyum di tengah rintihan hiruk pikuk pemerintahan. Tak ada nuansa baru dalam pesta kemerdekaan ini atau tidak lebih dari sekedar cerita lama yang di ulang-ulang saja. Agustus telah memastikan Bangsa Indonesia lepas dari penjajahan kolonial selama 350 tahun. Perjuangan yang tak singkat dimana darah dan nyawa para pejuang tergeletak di mana-mana. Hingga nama dan tempat wafatnya pun sebagian tak tertulis dalam buku sejarah bangsa ini. Kini tepat 17 Agustus 2017, kupijakkan kaki ini-juga jutaan kaki di seluruh tanah air berdiri tegak dengan men

Dana Desa Menguji Jokowi

Oleh: Sahrul Ada yang salah dalam tatakelola pemerintahan kita hari ini. Kalimat ini merupakan bagian yang penting yang diulas di setiap mimbar diskursus oleh para ahli, pengamat maupun politisi. Program pemerintah pusat dengan visi misi membangun desa menjadi mantra sang penguasa yang di ulang-ulang saja. Sejak diluncurkannya program dana desa pada tahun 2014 silam, sepertinya menjadi pintu baru bagi para mafia di negeri ini untuk menggerogoti uang negara menjadi pundi-pundi kekayaan pribadi atau kelompok tertentu. Dana desa dalam program nawacita presiden Jokowi bicara tentang kesejahteraan masyarakat desa dan membangun Indonesia dari desa. Apakah yang sebenarnya kita ketahui tentang dana desa dan nawacita presiden?. Kata itu, seperti bagian penting yang keluar dari seorang penyihir, punya efek yang kuat, tapi tak punya arti yang jelas. Membangun Indonesia dari Desa, triliunan rupiah uang negara di kucurkan untuk seluruh desa di republik ini tapi justru uang itu menjadi ladang

Karena Sampah, Asrun Raih Adipura Lagi

foto/zonasultra Bahagia. Seketika ia semringah dengan capaian di penghujung tahtanya membungkam hiruk pikuk kritis yang selama ini di vonis gagal memimpin Kota Kendari. Senyum bahagia terpancar di wajahnya tatakala ia memegang piala Adipura yang masih butuh satu tangan lagi itu, sempurnah. Asrun lelaki yang diganjar tiga penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) itu. Ia seorang insinyiur dan master enginering yang kini menjadi wali kota Kendari dua periode. Luar biasa, suatu prestasi yang mengukir citra personal Asrun dengan sangat baik. Masyarakat kota Kendari jangan lagi tanyakan bagaimana Asrun mendapatkan tiga plakat itu. foto/kendaripost Sebab, hari ini kita tidak tahu lagi proses yang benar sebagaimana kebenaran itu kadang-kadang dibenarkan dengan rupiah. Dan jangan tanyakan lagi kondisi objektif kota Kendari dalam sepuluh tahun belakangan ini. Sebab, bencana, banjir, penggusuran, dan kemiskinan bukan merupakan bagian dari penilaian penghargaan it