Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

Menakar Peluang Tiga Pasangan Cagub Sultra

Kompetisi awal telah usai. Tiga pasangan calon gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mastikan diri sebagai kontestan dalam gelanggang pemilihan gubernur (Pilgub) 2018 setelah menyerahkan tiket ke KPUD Sultra. Mereka adalah Ali Mazi-Lukman Abunawas ( AMAN), Rusda Mahmud-Sjafei Kahar ( RM-SK) dan Asrun-Hugua ( SURGA). Tiga pasangan calon gubernur (Cagub) ini disokong oleh kekuatan besar di republik ini. AMAN merepresentasi kekuatan Airlangga Hartato sebagai Ketua Umum Partai Golkat, Surya Paloh sebagai Ketua Partai Nasdem. Pasangan RM-SK merepresentasi kekuatan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB. Dan SURGA juga dibekingi dua kekuatan besar yaitu Joko Widodo (Presiden aktif) dan Mega Wati Soekarno Putri yang juga mantan Presiden sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, termasuk Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN yang juga mumpuni ketokohannya. Tapi, ada hal yang menggelitik dalam koalisi gemuk pasangan c

"KITA" Lawan Karena Dia Merencanakan Dinasti

Asrun, sukses mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota Kendari dua (2) Periode. Ia berakhir dengan beragam cibiran ada juga yang menyanjung hingga pro dan kontra ihwal keberhasilannya menahkodai Kota Kendari 10 tahun. Tapi, begitulah konsekuensi menjadi pejabat publik yang seyogianya lapang dada menerimanya. Sebab menjadi pemimpin itu adalah sasaran para kritikus yang memiliki niat baik untuk mencegah pemimpinya dari prilaku mungkar. Kira-kira begitu yang dialami Asrun akhir-akhir ini yang dianggap gagal memimpin Kota Kendari selama dua periode. Opini ini bukan tanpa dasar mengisi ruang publik; sosial media hingga menjadi trending topik dalam diskusi menarik di grup facebook dan Kedai Kopi. Poin penting yang dianggap gagal memimpin Kota Kendari dua periode adalah bobroknya perencanaan tata ruang kota yang mengakibatkan Kota Kendari menjadi langganan bencana banjir setiap kali musim penghujan. Ia juga dianggap gagal meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang berakibat