Ketegangan itu telah berlalu. Dalam prosesnya kita belajar banyak hal tentang perbedaan. Tentang pilihan-pilihan, tentang cinta dan kasi sayang ; dan kita memilihnya. Karena dia, kita merelakan segalanya apa yang kita punya, yang mereka punya-mungkin tak lagi mempertimbangkan resikonya. Saya puas, kita puas, mereka puas selama melakoni perjuangan sang "PELOPOR" perjuangan rakyat dengan penuh nurani meski lembaran rupiah itu nyaris saja membunuh logika rakyat. Tapi, cinta itu terlanjur melebur dalam nadi hingga tak lagi bisa menghempas sang "PELOPOR" untuk mengukuhkan dirinya sebagai Pemimpin devenitif di Muna Barat. "Akuiko" begitu seruan khalayak mewakili kehebatanya. Tentu juga sang peracik strategi pengelolaan isu dari RAJIUN CENTRE (RC) khususnya Odet Buyung yang fenomenal. Tidak elok rasanya jika saya tidak menyebut L.D. Sariba, L.Musafir, Anton Eti, L.D. Agus Salim, Olsis dan beberapa tim RC yang juga bagian dari kesusesan Sang PELOPOR melaju di...