Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2012

Sepenggal Kemunafikan Dalam Bingkai Jurnalisme

Jurnalis mungkin boleh dianggap sebagai dewa, pahlawan pembela kebenaran, dan juga sebaliknya sebagai pecundang. Dianggap sebagai dewa jika jurnalis selalu melebur, dan atau dekat dengan kejujuran, bersifat independent, dan yang terpenting menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dalam menyajikan informasi. Independensi menjadi poin utama bagi jurnalis karena menyangkut kepercayaan publik. Namun, fakta berkata lain karena sejumlah oknum jurnalis lupa akan kitab suci jurnalisme. Perilaku seperti ini merupakan bentuk penghianatan terhadap publik karena meleburkan kejujuran, kemunafikan, dan kebohongan hanya untuk mengejar keuntungan semata.

Suku Betawi Yang Tersingkir dari Ibu Kota

Jakarta, lebih dekat dengan suku Betawi, karena mereka mengkalim dirinya sebagai suku asli. Sekitar pukul 07 pagi, saya bertemu dengan salah seorang tukang ojek yang mangkal di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tidak jauh dari kantor TEMPO. Mansyur, nama tukang ojek ini dan mengaku orang Betawi tulen. Pagi itu, saya ditugaskan untuk meliput acara Menteri Kelautan dan Perikanan, oleh Redaktur Ekonomi dan Bisnis, harian TEMPO. Karena saya baru di Jakarta, tentu saya bingung dimana alamat kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut.

Berjuang Dengan Rambut Kribonya.

Pernakah kalian melihat sarang burung tampuo (tempua)???. Begitulah model rambut La Ege, aktifis Jaringan kerja kebudayaan rakyat (Jaker) Sulawesi Selatan. Pagi tadi (Jumat 13 Desember 2012), saya ketemu dia di Pom Bensin Tamalanrea, tepatnya depan Universitas Hasanuddin Makassar. Ia sedang mengisi bensin motor Vespanya yang tidak kalah uniknya dengan rambutnya.

Jaksa Wisnu Ngumpet

Bapak lagi sibuk, tidak bisa diganggu. Begitu kata salah satu pegawai Wisnu Baroto,Asisten Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat, Kamis, 13 Januari. Ucapan ini terlontar ketika saya memperkenalkan diri dan meminta izin untuk mewawancarai Wisnu. "Bu saya dari jurnalis TEMPO, saya ingin wawancara dengan pak Wisnu," kataku.