Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2011

Tampil Mempesona Dengan Rambut Kusutmu

Terasa berat memalingkan pandanganku saat kau datang dengan rambut kusutmu. Kau tampak mempesona ketika diantara helai rambutmu menutup wajah cantikmu tak beraturan. Tingkah dan tutur katamu yang lembut seperti merekat pandanganku. "Kau sangat imut, cantik jika rambutmu kusut." begitu kataku. Senyum tipis menjawab sanjunganku. Aq tak mengerti makna senyum itu karena kau tak menjelaskanya. Rasa bimbang dan bersalah, kata-kata itu diucapkan oleh aq yang tak pantas. Semoga kau tak marah atau memusuhiku karena kelancanganku. Tapi aq tahu, itu tak sopan jika aq terus memandang pesona dibalik rambut kusutmu. Aq tak ingin kau tersinggung dengan tatapan rasa kagumku, sekalipun itu baik. Tampilan sederhanamu membuat semua orang mengagumimu, tapi kau tak menyadarinya. Mereka pun diam-diam menjadikamu inspirasi dalam berkreasi. Rasa khawatir menghantuinya karena tak ingin kau merapikan rambutmu. Lalu bagaimana jadinya jika akhirnya kau tahu semuanya. Mungkinkah kau tak lagi ingin ber

Lampu Merah Nyawa Bocah Jalanan

Memegang secarik kertas atau koran, bocah-bocah itu berlarian menghampiri pengguna jalan yang berhenti sejenak karena lampu merah. Tersenyum tipis bocah ini menawarkan koran atau kertas yang disimpanya dalam map merah bertuliskan bantuan untuk panti asuhan kepada para pengendara mobil dan motor. "Minta uangnya pak. Beli koran pak, harganya seribu rupiah," begitu kata-kata Boy, salah satu bocah 3 tahun, saat menawarkan koran atau meminta sumbangan kepada para dermawan. Entah bagaimana bocah malang ini bisa mendapatkan koran atau kertas daftar sumbangan panti asuhan itu???. Dengan percaya diri, setiap kali pergantian lampu rambu lalulintas, serentak mendatangi satu persatu para pengemudi itu. Demi mendapatkan uang, bocah ini tak lagi mempedulikan keselamatanya ketika berjalan ditengah ratusan kendaraan yang melintas di jalan itu. Apakah ini tindakan konyol tak berguna atau karena pikiran mereka yang masih polos sehingga uang seribu jauh lebih berharga daripada nyawanya. Dari

Kata Sayang Menyakitimu

Mengenalmu bukan untuk menyakitimu, tapi menyayangimu. Ingin ku ucapkan sejuta kata sayang saat kau dihadapanku. Karena aq tahu kau menginginkanya. Aq tahu menyayangimu tidak cukup dengan ucapan sayang, tapi juga memahamimu agar kau selalu aman disisiku. Diluar sana kata sayang bertebaran bagai barang dagangan. Tapi harus kau tahu sayang itu bukan dagangan, tapi rasa. Aq yakin mereka tak paham makna sayang. Karena dengan mudah diucapakan. Tak pandang usia muda, tua "kata sayang" seperti jurus ampuh buat dekati perempuan. 

Candaan Terakhir Kapolrestabes

Para kerabat yang hadir dalam acara resepsi pernikahan anak dari salah satu pejabat polda Sulawesi Selatan-Barat tersebut, tidak menyangka candaan dan tawa Komisaris Besar Muhammad Nur Syamsu, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar ini merupakan yang terakhir kalinya. Candaan yang diperlihatkan kepada beberapa pejabat kepolisian maupun bahwannya tidak sama sekali terjadi keanehan. "Tadi malam beliau datang menyalamiku. Karena beliau melihat saya sendiri, dia pun mencandai saya dengan  bertanya, mana istri kamu?. Saya jawab, istri sedang sakit. Ah jalan tidak ditemani istri, beliau sambil tertawa," ucap Himawan Sugeha, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar.

Kebijakan Kompolnas dan Polri Masih Diskriminatif

“Negara tidak memerintahkan polisi menembaki rakyat, tapi justru sebaliknya. Keberadaan polisi untuk memberi rasa aman kepada semua masyarakat yakni menjadi pengayom. Tapi faktanya tugas polisi tidak dijalankan seperti yang diamatkan oleh negara. Tindakan kesewenang-wenagan polisi seperti tugas pokok yang harus dijalankan. Sampai kapan kenyataan ini berakhir???” Penegakan hukum di negeri ini masih menjadi topik yang diperdebatkan oleh semua pihak. Lembaga penegak hukum pun masih belum mampu memberikan keadilan dan jaminan keamanan tehadap masyarakat. Yang paling parahnya, tidak sedikit institusi penegak hukum yang turut memper jual belikan hukum kepada kelompok elit. Diskusi saya dengan salah satu pakar hukum pidana dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Profesor Hambali Thalib mengulas soal kebijakan Kepolisian RI dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dalam hal penegakan hukum. Dalam diskusi ini membahas adanya ketimpangan dalam pelaksanaan tanggung jawab lemba

Ketika Kau Mengajakku Nikah

"Keluargaku tidak memiliki banyak syarat dalam memilihkan calon suami. Yang paling penting adalah calon suamiku agamanya baik, dan rajin sholat lima waktu." kata-kata ini yang disampaikan kepadaku saat berada di depan perempuan itu. Belum lama ini, salah satu sahabat bertanya kepadaku;Apakah Kamu sudah bersedia untuk menikah?. Pertanyaan ini tidak begitu sulit untuk dijawab karena hanya membutuhkan jawab "Iya" atau "Tidak". Namun, untuk menjawab pertayaan itu, tidak cukup dengan waktu sehari, bahkan setahun pun masih berat untuk diucapkan.

Cerita Gadis Kecil Melawan Ambisinya

Makassar 01 Juli 2011 "Dalam hidup, mencintai tantangan sebagai solusi" Seyum gadis setengah bayah itu seolah memberi isyarat kepada setiap orang yang sedang menghadapi masalah. Kelembutannya nampak diwajah ayunya ketika ia menyapa orang-orang disekitarnya. Tutur katanya terdengar merdu bagaikan nyayian cinta sang dewa yang merindukan Dewi nan jauh. Visitcha Dwijuysa, nama gadis itu. Gadis ini memiliki karakter yang jarang dimiliki oleh gadis lainnya, bahkan tidak' sama sekali. Sebab dalam melaksanakan suatu pekerjaan, ia lebih menyenangi sesuatu yang memiliki tantangan. "Tantangan itu menyimpan nilai yang luar biasa dan sangat bermanfaat bagi semua orang," katanya.