Skip to main content

Tampil Mempesona Dengan Rambut Kusutmu


Terasa berat memalingkan pandanganku saat kau datang dengan rambut kusutmu. Kau tampak mempesona ketika diantara helai rambutmu menutup wajah cantikmu tak beraturan. Tingkah dan tutur katamu yang lembut seperti merekat pandanganku. "Kau sangat imut, cantik jika rambutmu kusut." begitu kataku. Senyum tipis menjawab sanjunganku. Aq tak mengerti makna senyum itu karena kau tak menjelaskanya. Rasa bimbang dan bersalah, kata-kata itu diucapkan oleh aq yang tak pantas. Semoga kau tak marah atau memusuhiku karena kelancanganku.

Tapi aq tahu, itu tak sopan jika aq terus memandang pesona dibalik rambut kusutmu. Aq tak ingin kau tersinggung dengan tatapan rasa kagumku, sekalipun itu baik. Tampilan sederhanamu membuat semua orang mengagumimu, tapi kau tak menyadarinya. Mereka pun diam-diam menjadikamu inspirasi dalam berkreasi. Rasa khawatir menghantuinya karena tak ingin kau merapikan rambutmu. Lalu bagaimana jadinya jika akhirnya kau tahu semuanya. Mungkinkah kau tak lagi ingin berambut kusut, seperti yang diinginkan mereka yang mengagumimu.


Aq tak lagi ingin merasakan kehilangan karena itu mengacaukan akal sehatku. Mengangumimu bukan berarti ingin memilikimu, tapi membantuku kembalikan semua yang telah hilang. Aq tak ingin seperti dulu lagi yang hanya hidup tak berguna karena kehilangan pesona sumber inspirasiku. Tanpa kau sadari, disekitarmu pun memandangimu karena kesederhanaanmu. "Jangan kau jauh dari pandangan." Begitu kira-kira kata-kata yang akan diucapkan.

Banyak hal lain yang menawan darimu, tapi tuk menjelaskanya tak cukup dengan waktu sehari. Jika kau berkenan, aq akan uraikan semuanya melalui goresan ini. Kau tak perlu meresponya karena itu penilaianku dan tak butuh pula pembenaran darimu karena itu sudah benar. Kau cantik, ayu, dan mempesona, begitu kata-kata yang tepat buatmu. Tak normal inra penglihatanya jika ada orang yang tak menuturkan hal yang sama. "Maaf aq telah membuatmu terganggu dengan ungkapan ini. Karena itu, semua sudah aq uraikan keistimewaan rambut kusutmu, begitu pula hal lain yang menawan dari."


Comments

Popular posts from this blog

Seharusnya "Kopi" Jadi Simbol Perlawanan

Di sebuah kedai kopi petang itu. Suasana begitu riuh  tatkala pengujung di salah satu deretan meja kedai itu tertawa lepas setelah berujar. Mungkin mereka sedang berbagi pengalaman, entalah: yang pasti mereka sekelompok orang dengan perawakan mapan dan kekinian tampak bahagia dengan segelas kopi. Ada canda, ada tawa, ada pula diskusi, mungkin  juga mereka sedang membicarakan bisnis. Kedai Kopi, kini jadi salah satu pilihan untuk nongkrong-menghabiskan waktu dan uang bahkan tempat para pembual.

Suku Betawi Yang Tersingkir dari Ibu Kota

Jakarta, lebih dekat dengan suku Betawi, karena mereka mengkalim dirinya sebagai suku asli. Sekitar pukul 07 pagi, saya bertemu dengan salah seorang tukang ojek yang mangkal di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tidak jauh dari kantor TEMPO. Mansyur, nama tukang ojek ini dan mengaku orang Betawi tulen. Pagi itu, saya ditugaskan untuk meliput acara Menteri Kelautan dan Perikanan, oleh Redaktur Ekonomi dan Bisnis, harian TEMPO. Karena saya baru di Jakarta, tentu saya bingung dimana alamat kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut.

Kolema, Holiwood Bau-Bau

Jika anda belum pernah melihat langsung Landamark Holliwood di Los Angeles, Amerika Seri, anda tak perlau jauh-jauh ke sana. Sebab, Landamark bergengsi dunia itu, anda bisa temui di Kota Baubau. Tulisan Baubau, yang memanjang di atas Bukit Kolema, benar-benar menyerupai tulisan Holliwood di Los Angeles-Amerika. Bukit Kolema terletak sekitar lima kilo meter arah Timur kota Bauabu dengan ketinggian sekitar  lebih dari  seratisan meter dari permukaan laut. Di puncak bukit itu dibangun pelataran gantung  (taman) dan satu tembok bertuliskan ”Baubau” sepanjang 30 meter dan tinggi 15 meter. Tulisan Baubau, terlihat jelas dari kejauhan, khusnya dilihat ketika anda berada di tengah laut. Dengan letak yang menghadap ke barat seakan menyambut kedatangan anda di kota Baubau yang semerbak Dahulu, taman gantung bukit Kolema hanya dikenal hanya beruap jurang yang curam dan ditumbuhi semak belukar, serta terkenal angker. Di lokasi ini juga sering terjadi kecelakaan yang diduga disebab