Skip to main content

Rajiun Sang Pelopor Mencapai Puncak

Ketegangan itu telah berlalu. Dalam prosesnya kita belajar banyak hal tentang perbedaan. Tentang pilihan-pilihan, tentang cinta dan kasi sayang ; dan kita memilihnya. Karena dia, kita merelakan segalanya apa yang kita punya, yang mereka punya-mungkin tak lagi mempertimbangkan resikonya. Saya puas, kita puas, mereka puas selama melakoni perjuangan sang "PELOPOR" perjuangan rakyat dengan penuh nurani meski lembaran rupiah itu nyaris saja membunuh logika rakyat. Tapi, cinta itu terlanjur melebur dalam nadi hingga tak lagi bisa menghempas sang "PELOPOR" untuk mengukuhkan dirinya sebagai Pemimpin devenitif di Muna Barat.

"Akuiko" begitu seruan khalayak mewakili kehebatanya. Tentu juga sang peracik strategi pengelolaan isu dari RAJIUN CENTRE (RC) khususnya Odet Buyung yang fenomenal. Tidak elok rasanya jika saya tidak menyebut L.D. Sariba, L.Musafir, Anton Eti, L.D. Agus Salim, Olsis dan beberapa tim  RC yang juga bagian dari kesusesan Sang PELOPOR melaju di pucuk Kepemimpinannya untuk 5 tahun ke depan. Tak lupa pula, keiklasan sahabat-sahabat yang berjuang tanpa lelah "Rajiun Steril". Mereka ini sumber daya yang mumpuni sukses melakukan kerja monitoring hingga di semua wilayah. Mereka adalah sekelompok anak-anak muda kreatif yang patut diacungkan jempol. Saya kagum dan terima kasih saya sudah mengenal dan berteman dengan kalian.


Kini, tibala saatnya kita meramu gagasan baru untuk mengawal kepemimpinan L.M. Rajiun Tumada-Achmad Lamani menuju Muna Barat yang maju dan sejahtera. Mari saling bergandeng tangan dengan tidak lagi ada sekat, perbedaan ataupun kebencian untuk membantu Bupati terpilih mensukseskan visi misinya, untuk rakyat, untuk Muna Barat maju dan sejahtera. Suksesnya daerah ini tidak hanya ada ditangan pemimpin, melainkan partisipasi kita/masyarakat juga menjadi hal penting. Semoga kita bisa bergerak bersama untuk menjadikan pemerintahan L.M. Rajiun-Acmad Lamani 2 kali lebih cepat merealisasikan visi misinya. Amin.

"Selamat atas terpilihnya Bapak L.M. Rajiun-Achmad Lamani sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat. Rakyat selalu bersamamu, bagun daerah ini dengan penuh cinta sebagai modal diperiode berikutnya".

Sahrul

Comments

Popular posts from this blog

Menakar Peluang Tiga Pasangan Cagub Sultra

Kompetisi awal telah usai. Tiga pasangan calon gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mastikan diri sebagai kontestan dalam gelanggang pemilihan gubernur (Pilgub) 2018 setelah menyerahkan tiket ke KPUD Sultra. Mereka adalah Ali Mazi-Lukman Abunawas ( AMAN), Rusda Mahmud-Sjafei Kahar ( RM-SK) dan Asrun-Hugua ( SURGA). Tiga pasangan calon gubernur (Cagub) ini disokong oleh kekuatan besar di republik ini. AMAN merepresentasi kekuatan Airlangga Hartato sebagai Ketua Umum Partai Golkat, Surya Paloh sebagai Ketua Partai Nasdem. Pasangan RM-SK merepresentasi kekuatan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB. Dan SURGA juga dibekingi dua kekuatan besar yaitu Joko Widodo (Presiden aktif) dan Mega Wati Soekarno Putri yang juga mantan Presiden sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, termasuk Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN yang juga mumpuni ketokohannya. Tapi, ada hal yang menggelitik dalam koalisi gemuk pasangan c...

“Kerinduan”

Ia tetap abadi. Selalu hidup sepanjang zaman—juga di alam Bakah nan abadi. Hidup tak berarti selamanya nyata--hanya bisa dilihat; disaksikan oleh dua bola mata Manusia. Bahkan tak ada mati sesungguhnya. Melainkan sebuah perjalanan panjang menuju ke alam yang kekal—sebuah alam tempat berpulangnya semua yang hidup, yang bernyawa. Itulah alam sang Khalik. Dia perempuan yang aku cintai, juga saudara-saudaraku, terutama ayahku. Keluarga besarku, dan para kerabat, juga mencintainya. Dia lah perempuan yang kami rindukan, yang mereka rindukan. Ibu kami tercinta; kini engkau telah pergi dan tak mungkin kembali lagi. Engkau tak mati—selalu hidup, hidup bersama kami, bersama orang-orang yang menyayangimu. Kematian menjadi momen yang mengangumkan bagimu, tetapi tidak benar-benar istimewa bagi yang ditinggalkan di dunia. Isak tangis, sedih membelenggu hingga di jiwa seolah tak merelakan kepergianmu.  “Kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan di dunia Hingga pada waktunya, saya, dia,...

Lampu Merah Nyawa Bocah Jalanan

Memegang secarik kertas atau koran, bocah-bocah itu berlarian menghampiri pengguna jalan yang berhenti sejenak karena lampu merah. Tersenyum tipis bocah ini menawarkan koran atau kertas yang disimpanya dalam map merah bertuliskan bantuan untuk panti asuhan kepada para pengendara mobil dan motor. "Minta uangnya pak. Beli koran pak, harganya seribu rupiah," begitu kata-kata Boy, salah satu bocah 3 tahun, saat menawarkan koran atau meminta sumbangan kepada para dermawan. Entah bagaimana bocah malang ini bisa mendapatkan koran atau kertas daftar sumbangan panti asuhan itu???. Dengan percaya diri, setiap kali pergantian lampu rambu lalulintas, serentak mendatangi satu persatu para pengemudi itu. Demi mendapatkan uang, bocah ini tak lagi mempedulikan keselamatanya ketika berjalan ditengah ratusan kendaraan yang melintas di jalan itu. Apakah ini tindakan konyol tak berguna atau karena pikiran mereka yang masih polos sehingga uang seribu jauh lebih berharga daripada nyawanya. Dari ...