Skip to main content

Dia Datang Lagi Mengobral Janji

Dia kembali datang mengobral janji perubahan. Seorang politisi yang mendapatkan predikat seniman politik dan licik oleh orang-orang kebanyakan saat ia menahkodai Muna selama dua dekade. Ia cukup berprestasi saat itu. Muna di masanya selangkah lebih maju dari pemerintahan sebelumnya. Penataan dan perluasan kota mulai nampak setelah ia menimbun laut dengan beberapa ruas jalan diatasnya. Tidak hanya itu ia juga membangun Mesjid dengan gaya arsitek megah diatas daratan bekas laut itu.


Kadang-kadang kebijakannya diluar nalar hingga kritik datang silih berganti. Selain dikritik karena menimbun laut dan membangun Mesjid, ia juga dianggap tidak menepati janji saat kampanye sebagai calon Bupati Muna. Masyarakat menganggap perbaikan jalan masih jauh lebih penting daripada menimbun laut yang menghabiskan puluhan miliar uang rakyat. Dalam sudut pandang lain, pemimpin itu memang harus berani mengambil kebijakan yang sedikit gila atau bahasa krennya kebijakan diluar nalar. Buktinya daratan buatan itu, kini menjadi salah satu objek wisata yang memukau.

Bahkan Mesjid yang berdiri kokoh itu kini menjadi ikon Muna. Orang-orang menyebutnya Mesjid Terapung Kuba Emas yang baru dirampungkan oleh sang Ponakan Rusman Emba, Bupati Muna saat ini. Sangat lama terbengkalai pembangunannya, entah apa masalahnya dan berapa banyak uang yang habis. Kritikan telah berlalu, janji perbaikan jalan pun sirnah. Kini mereka mulai menikmati pemandangan pantai dengan semilir angin nan sejuk. Di sana pula mereka berselfi dengan Mesjid terapung Kuba Emas sebagai latarnya.

Muna Bagian Barat kini sudah menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB). Dia dan loyalis mendorong Putranya L.M. Ichsan Taufik Ridwan untuk memenuhi janjinya yang dulu. Ichsan mengadaptasi lakonnya dengan menjanjikan masa depan baru di Daerah yang baru 2 tahun mekar ini. Namun, ia kalah langkah dengan L.M. Rajiun Tumada yang disambut dengan gemuruh saat dilantik menjadi Pejabat Bupati Muna Barat.

Pertunjukan perdananya, Rajiun memperbaiki jalan peninggalan sang seniman politik yang mengundang banyak simpatik dari masyarakat. Selama kurang lebih 2 tahun Rajiun memimpin Muna Barat, akses jalan hampir tuntas yang membuat masyarakat bersorak gembira, tepuk tangan, menangis karena terharu bahkan ada juga yang mengkritik Rajiun karena dianggap gagal memimpin Muna Barat.

Rajiun di mata masyarakat Muna Barat dianggap sebagai tokoh Pelopor Pembangunan. Riuk pikuk kebencian menghancurkan kepribadian kritis yang irasional. Rajiun menganggap kritik itu menjadi semangat untuk membangun dan ini satu-satunya cara untuk menjawab prasangka; mungkin menghindarkan mereka dari sifat iri, dengki.

"Setiap orang memiliki peradaban sendiri-sendiri. Mari bersama memilih pemimpin Muna Barat yang tidak sekedar menawarkan perubahan, melainkan memberi solusi dan bukti"

Tentukan pilihanmu sekarang :

1. L.M. Ichsan Taufik Ridwan-La Nika
2. L.M. Rajiun Tumada-Achmad Lamani









Comments

Popular posts from this blog

Seharusnya "Kopi" Jadi Simbol Perlawanan

Di sebuah kedai kopi petang itu. Suasana begitu riuh  tatkala pengujung di salah satu deretan meja kedai itu tertawa lepas setelah berujar. Mungkin mereka sedang berbagi pengalaman, entalah: yang pasti mereka sekelompok orang dengan perawakan mapan dan kekinian tampak bahagia dengan segelas kopi. Ada canda, ada tawa, ada pula diskusi, mungkin  juga mereka sedang membicarakan bisnis. Kedai Kopi, kini jadi salah satu pilihan untuk nongkrong-menghabiskan waktu dan uang bahkan tempat para pembual.

Suku Betawi Yang Tersingkir dari Ibu Kota

Jakarta, lebih dekat dengan suku Betawi, karena mereka mengkalim dirinya sebagai suku asli. Sekitar pukul 07 pagi, saya bertemu dengan salah seorang tukang ojek yang mangkal di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tidak jauh dari kantor TEMPO. Mansyur, nama tukang ojek ini dan mengaku orang Betawi tulen. Pagi itu, saya ditugaskan untuk meliput acara Menteri Kelautan dan Perikanan, oleh Redaktur Ekonomi dan Bisnis, harian TEMPO. Karena saya baru di Jakarta, tentu saya bingung dimana alamat kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut.

Kolema, Holiwood Bau-Bau

Jika anda belum pernah melihat langsung Landamark Holliwood di Los Angeles, Amerika Seri, anda tak perlau jauh-jauh ke sana. Sebab, Landamark bergengsi dunia itu, anda bisa temui di Kota Baubau. Tulisan Baubau, yang memanjang di atas Bukit Kolema, benar-benar menyerupai tulisan Holliwood di Los Angeles-Amerika. Bukit Kolema terletak sekitar lima kilo meter arah Timur kota Bauabu dengan ketinggian sekitar  lebih dari  seratisan meter dari permukaan laut. Di puncak bukit itu dibangun pelataran gantung  (taman) dan satu tembok bertuliskan ”Baubau” sepanjang 30 meter dan tinggi 15 meter. Tulisan Baubau, terlihat jelas dari kejauhan, khusnya dilihat ketika anda berada di tengah laut. Dengan letak yang menghadap ke barat seakan menyambut kedatangan anda di kota Baubau yang semerbak Dahulu, taman gantung bukit Kolema hanya dikenal hanya beruap jurang yang curam dan ditumbuhi semak belukar, serta terkenal angker. Di lokasi ini juga sering terjadi kecelakaan yang diduga disebab