Skip to main content

Tipu Muslihat Program SBY

Di ujung mic (alat pengeras suara), pidato Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, memaparkan sejumlah program pengentasan kemiskinan di negeri ini. Bait-bait yang diucapkanya membahana terdengar ditelinga rakyat diseluruh penjuru. Janji kesejahteraan memikat hati rakyat yang hidup dibawah kemiskinan. Pidato yang menggemah itu bagaikan mantera menyusuri jiwa-jiwa yang melarat bangun seketika. Semangat untuk melepaskan diri dari kehidupan yang memilkukan jadi harapan.

Pidato itu disampaikan oleh SBY, panggilan akbran Susilo Bambang Yudhoyono, ketika dirinya terpilih kembali menjadi presdien untuk periode keduanya. Belum lagi hilang dari ingatan janji semu mensejahterakan rakyat, kini kembali digembar-gemborkan. Setiap kalimat yang menyebutkan akan mengatasi kemisikinan, disambut dengan tepuk tangan meriah oleh para pendukungnya di saeluruh pelosok nusantara ini. Baik yang menyaksikan secara langsung maupun melalui layar kaca televisi swasta yang menyirakan pidato itu, kegembiraan bersorak tak terhingga.


Program  SBY yang diuraikan sebanyak 12 program. Dalam program tersebut yang paling diandalakan adalah program bantuan langsung tunai (BLT). Pada tahun 2006, program ini dianggarkan sebesar Rp 18,8 triliun untuk 19,1 juta keluarga. Untuk memutus kemiskinan antar generasi, tahun 2007, SBY mengeluarkan BLT bersyarat. Program bersyarat ini sebanyak 500 ribu rumah tangga miskin di 7 provinsi, 51 kabupaten dan 348 kecamatan, memberikan bantuan tetap yakni bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, dengan rata-rata bantuan per rumah tangga sebesar Rp 1,390.

Kedua, program beras untuk rakyat miskin. Anggaran sektor pertanian meningkat pesat dari Rp 3,6 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 10,1 triliun, sudah termasuk untuk Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 1,4 triliun. Impor beras hanya dilakukan untuk memenuhi kecukupan stok beras, baik dalam rangka antisipasi kebutuhan bencana maupun untuk menjaga stabilitas harga beras.

Ketiga, bantuan untuk pendidikan, termasuk peningkatan kesejahteraan guru dan guru agama dilakukan dengan meningkatkan anggaran pendidikan dari Rp 21,49 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 50 triliun pada tahun 2007.

Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) meningkat dari Rp 5,13 triliun tahun 2005, menjadi Rp 10,2 triliun pada tahun 2006 dan menjadi Rp 11,6 triliun tahun 2007. Program BOS telah membebaskan 70,3 persen siswa wajib belajar terutama di kawasan pedesaan, dan menurunkan tingkat putus sekolah dari 4,25 persen pada tahun 2005 menjadi hanya 1,5 persen pada tahun 2006.

Keempat, Bantuan kesehatan gratis untuk berobat di Puskesmas dan rumah sakit dilaksanakan melalui pemberian Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin yang mencakup 51 juta peserta. Sejak tahun 2004 Pemerintah telah meningkatkan anggaran sektor kesehatan sebesar 250 persen, hingga pada tahun 2007 ini mencapai Rp 17,24 triliun ditambah Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 3,2 triliun.

Lima, Pembangunan perumahan rakyat, atau rumah sederhana meningkat dari 70.957 unit tahun 2004 menjadi 90.144 unit tahun 2006, dengan kenaikan pemberian subsidi pembelian rumah dari minimal Rp 2,4 juta menjadi Rp 5 juta, atau naik lebih dari 100 persen, dan dari maksimal Rp 3,5 juta menjadi maksimal Rp 9 juta atau naik 157 persen. Pembangunan rumah susun sederhana akan semakin ditingkatkan, termasuk dengan pemberian insentif bagi pelaku swasta mulai tahun 2007 terutama di kota besar dengan penduduk lebih dari 1,5 juta jiwa.

Enam, pemberian kredit mikro, dan dana bergulir untuk koperasi, usaha kecil dan menengah. Pemerintah mengembangkan Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro yang kita sebut (P3KUM) dan disalurkan melalui lembaga keuangan mikro berkualitas. Sampai tahun 2006, pemerintah telah menyalurkan dana penjaminan sebesar Rp. 345,6 miliar, dengan rasio jaminan terhadap pinjaman 1 berbanding 2,5. Target dana penjaminan pada tahun 2007 ini adalah sebesar Rp. 1 triliun atau meningkat 289 persen, dengan rasio jaminan 1 berbanding 10.

Tujuh, bantuan untuk petani dan peningkatan produksi pangan, pemerintah menyediakan pupuk murah kepada petani sebesar Rp 5,8 triliun, yang berarti mengalami peningkatkan 350 persen dibanding tahun 2004, yang baru mencapai angka Rp 1,6 triliun. Begitu pula bantuan benih unggul gratis kepada petani, ditingkatkan sebanyak 1300 persen dibandingkan dengan tahun 2004. Di tahun 2004 itu, bantuan bibit unggul gratis baru dianggarkan sebesar Rp 80,9 miliar.

Sembilan, Peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil, termasuk prajurit TNI dan Polri dilakukan dengan meningkatkan gaji pokok dan tunjangan secara cukup tajam, termasuk untuk lauk pauk TNI dan Polri, serta pemberian gaji ke-13. Total pendapatan Pegawai Negeri Sipil terutama golongan terendah I (a) ditingkatkan secara signifikan dan konsisten selama 2 tahun terakhir, yaitu dari Rp 692.750 per bulan pada tahun 2005, menjadi Rp 1 juta per bulan pada tahun 2006 atau naik 44,5 persen, dan pada tahun 2007 meningkat kembali menjadi Rp 1.285.400 per bulan atau meningkat 28,5 persen.

Sepuluh, Peningkatan kesejahteraan buruh dilakukan melalui pemberian Jaminan Sosial Pekerja yang meliputi Jaminan hari tua, jaminan pemeliharaan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan PHK dengan sistem Asuransi. Juga dilakukan pembangunan fasilitas perumahan pekerja dengan membangun rumah susun sewa sebanyak 250 unit, pemberian Kredit Pemilikan Rumah bagi pekerja untuk 47.330 unit pada tahun 2006 dan 13 ribu unit pada tahun 2007, dan pemberian subsidi bunga KPR.

Sebelas, Bantuan untuk para penyandang cacat diberikan dalam bentuk jaminan kesejahteraan sosial sebesar Rp 300.000 per bulan kepada 3.750 penyandang cacat di 5 provinsi. Sementara itu pelayanan yang disalurkan melalui panti dan non panti mencakup 30.960 orang pada tahun 2006, dan 12.635 orang pada tahun 2007.

Dua Belas, Pelayanan publik yang lebih cepat dan murah untuk rakyat diwujudkan baik dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk, pengurusan SIM, STNK, BPKP, Paspor, hingga pelayanan pembayaran Pajak, Kepabeanan dan Cukai. Perbaikan pelayanan dilakukan baik dengan melakukan penyederhanaan prosedur, kepastian tarif atau harga, serta kecepatan pelayanan dengan melakukan modernisasi dan penerapan sistem teknologi berbasis elektronik.

Hampir sepuluh tahun pidato itu menjelajahi negeri yang kaya ini. Semua program yang menyebutkan angka gemuk itu, kemiskinan masih mendominasi negeri ini. Para petani masih kesulitan mendapatkan pupuk, obat pembasmi hama, termasuk sarana produksi. Bahkan tidak sedikit tanah rakyat yang dirampas untuk kepentingan industri. Selain itu, disetiap sudut kota di negeri ini masih banyak anak-anak terlantar yang tak lagi doperhatikan oleh pemerintah. Anak jalanan, pengemis, pengamen, masih menggantungkan hidupnya dijalan.

Parahnya, pemerintah justru menerbitkan peraturan daerah yang melarang keberadaan anak jalanan. Alasanya mereka menganggu ketertiban. Sedangkan persoalan kesehatan, hampir semua dinusantara ini meninggal dunia karena sulitnya mendapatkan obat dan pelayanan kesehatan yang baik. Pendidikan juga begitu, termasuk kebutuhan mendasar lainya.  Lalu bagaimanan dengan janji pak BY???. Janji SBY hanya sebagai komoditas oleh para tim sukses dan elit partai. Mafia proyek, korupsi, dan mafia hukum bercokol dibalik program dan kebijakan itu. Akibatnya rakyat masih tetap bertahan dalam kemiskinan, kemelaratan, dan hak asasisnya terijak-ijak.

Sudah saatnya seluruh lapisan rakyat Indonesia, secara bersama-sama mengevaluasi program siluman ini termasuk segala bentuk kebijkan yang menindas. Caranya, pemerintah harus berani melakukan industrialisasi nasional untuk rakyat, nasionalisasi aset pertambangan, dan hapus utang luar negeri. BLT dan beberapa program SBY tidak cukup baik untuk mengatasi kemiskinan.   

Sebagai penutup. Pemilihan Umum tak lama lagi digelar. Hiruk pikuk angin hitam dalam pemerintahan ini cukup menjadi pelajaran pahit. Dan itu harus dikubur dalam-dalam. Kekuasaan memang identik dengan penindasan. Negara dijadikan sebagai alat untuk melakukan eksploitasi, padahal prinsipnya bukan begitu. "Masih sangat pentingkah Negara hari ini"?. Tuliskan komentar anda...!!!

SAHRUL

Bahan : mengutip dokumen program SBY.

Comments

Popular posts from this blog

Seharusnya "Kopi" Jadi Simbol Perlawanan

Di sebuah kedai kopi petang itu. Suasana begitu riuh  tatkala pengujung di salah satu deretan meja kedai itu tertawa lepas setelah berujar. Mungkin mereka sedang berbagi pengalaman, entalah: yang pasti mereka sekelompok orang dengan perawakan mapan dan kekinian tampak bahagia dengan segelas kopi. Ada canda, ada tawa, ada pula diskusi, mungkin  juga mereka sedang membicarakan bisnis. Kedai Kopi, kini jadi salah satu pilihan untuk nongkrong-menghabiskan waktu dan uang bahkan tempat para pembual.

Suku Betawi Yang Tersingkir dari Ibu Kota

Jakarta, lebih dekat dengan suku Betawi, karena mereka mengkalim dirinya sebagai suku asli. Sekitar pukul 07 pagi, saya bertemu dengan salah seorang tukang ojek yang mangkal di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tidak jauh dari kantor TEMPO. Mansyur, nama tukang ojek ini dan mengaku orang Betawi tulen. Pagi itu, saya ditugaskan untuk meliput acara Menteri Kelautan dan Perikanan, oleh Redaktur Ekonomi dan Bisnis, harian TEMPO. Karena saya baru di Jakarta, tentu saya bingung dimana alamat kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut.

Kolema, Holiwood Bau-Bau

Jika anda belum pernah melihat langsung Landamark Holliwood di Los Angeles, Amerika Seri, anda tak perlau jauh-jauh ke sana. Sebab, Landamark bergengsi dunia itu, anda bisa temui di Kota Baubau. Tulisan Baubau, yang memanjang di atas Bukit Kolema, benar-benar menyerupai tulisan Holliwood di Los Angeles-Amerika. Bukit Kolema terletak sekitar lima kilo meter arah Timur kota Bauabu dengan ketinggian sekitar  lebih dari  seratisan meter dari permukaan laut. Di puncak bukit itu dibangun pelataran gantung  (taman) dan satu tembok bertuliskan ”Baubau” sepanjang 30 meter dan tinggi 15 meter. Tulisan Baubau, terlihat jelas dari kejauhan, khusnya dilihat ketika anda berada di tengah laut. Dengan letak yang menghadap ke barat seakan menyambut kedatangan anda di kota Baubau yang semerbak Dahulu, taman gantung bukit Kolema hanya dikenal hanya beruap jurang yang curam dan ditumbuhi semak belukar, serta terkenal angker. Di lokasi ini juga sering terjadi kecelakaan yang diduga disebab