Skip to main content

Kelompok Kerukunan Sulawesi Selatan Damaikan Rusuh di Tarakan

Rabu, 29 September 2010 | 13:55 WIB

Kumpulan massa di Mesjid Al-Ma'rif. TEMPO/Dinimawuntyas
TEMPO Interaktif, Makassar - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Ince Rivai yang dihubungi melalui telepon mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa langkah untuk mendamaikan bentrokan di Tarakan, Kalimantan Timur. Dia mengaku KSSS bersama berbagai pihak akan mempertemuakan tokoh masyarakat yang bertikai di Tarakan.
Berdasarkan petunjuk Wakil Kepala Polri, kata dia, pengurus KKSS Pusat Muhlis Patana, berangkat ke Tarakan bersama dengan rombongan Pati Polri, Dewan Pimpinan Daerah RI, dan Koordinator KKSS Wilayah Kalimantan Timur Arifuddin Tangka. Mereka akan menggelar pertemuan di Tarakan.
"Kami berharap kedua tokoh ini dapat memberikan solusi yang bijaksana dan segera menyelesaikan masalah tersebut," kata Ince, siang ini.
Dia mengatakan, dengan pendekatan tersebut diharapkan agar masing-masing pihak tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya masing-masing.
Selain menggunakan pendekatan budaya, juga dia mengaku akan melakukan pendekatan hukum. KKSS akan turut mencari provokator sehingga terjadi kerusuhan di Tarakan. "Ini adalah ulah oknum yang sengaja memecah belah kedua etnis,"ujarya.

Dewan Pimpinan Pusat KKSS, katanya, telah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mencegah agar konflik tersebut tidak merembet di Sulawesi Selatan. Dia mengatakan, warga Tarakan yang berada di Sulawesi Selatan tak perlu cemas.
"Ini bukan soal etnis, hanya kesalahpahaman biasa saja. Kami akan segera mencarikan solusianya," ucap dia.

Karena itu, Ince mengimbau kepada masyarakat Sulawesi Selatan untuk tidak terprovokasi dengan isu tersebut. Dia meminta kedua belah pihak dapat menahan diri. "Kepada semua pihak, kasus ini jangan dibesar-besarkan."

Ia menyebutkan, warga Sulawesi Selatan yang tinggal di Tarakan, sekitar 90 ribu jiwa atau 45 persen dari total penduduk Tarakan yang mencapai 200 ribu jiwa. Sebagaian besar berprofesi sebagai pedagang dan pegawai negeri sipil.
SAHRUL

Comments

Popular posts from this blog

Pesona Pantai Bungin Pinungan

Semilir angin nan sejuk menghempas lelah seketika. Bagaimana tidak, wisatawan yang berkunjung di Pantai Bungin Pinungan ini disuguhkan dengan pesona panorama alam yang eksotis. Hamparan pasir putihnya yang lembut semakin memanjakan pengunjung menikmati keindahan pantai dan hutan mangrove yang berdiri di sepanjang bibir pantai. Wisata Pantai Bungin Pinungan terletak di Pulau Towea, Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Untuk lebih memudahkan lagi, objek wisata ini terletak antara daratan Kendari dan Konawe Selatan, Pulau Muna dan Pulau Buton. Pertemuan tiga arus : arus Selat Tiworo, arus laut banda dan arus Selat Buton. Jika wisatawan manca negara cukup terbang dari negaranya menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Lalu, dari Jakarta terbang menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan jarak tempuh 3 jam. Dari Bandara Hasanuddin bisa langsung ke Bandara Sugi Manuru Muna Barat atau Bandara Haluoleo Kendari. Dari Kendari menyebrang ke Raha Kabupaten Muna dengan menggunakan Kap...

“Kerinduan”

Ia tetap abadi. Selalu hidup sepanjang zaman—juga di alam Bakah nan abadi. Hidup tak berarti selamanya nyata--hanya bisa dilihat; disaksikan oleh dua bola mata Manusia. Bahkan tak ada mati sesungguhnya. Melainkan sebuah perjalanan panjang menuju ke alam yang kekal—sebuah alam tempat berpulangnya semua yang hidup, yang bernyawa. Itulah alam sang Khalik. Dia perempuan yang aku cintai, juga saudara-saudaraku, terutama ayahku. Keluarga besarku, dan para kerabat, juga mencintainya. Dia lah perempuan yang kami rindukan, yang mereka rindukan. Ibu kami tercinta; kini engkau telah pergi dan tak mungkin kembali lagi. Engkau tak mati—selalu hidup, hidup bersama kami, bersama orang-orang yang menyayangimu. Kematian menjadi momen yang mengangumkan bagimu, tetapi tidak benar-benar istimewa bagi yang ditinggalkan di dunia. Isak tangis, sedih membelenggu hingga di jiwa seolah tak merelakan kepergianmu.  “Kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan di dunia Hingga pada waktunya, saya, dia,...

Lima Dampak Penemuan Partikel Tuhan

TEMPO.CO , Jenewa - Ilmuwan CERN resmi menyatakan keberadaan Higgs boson alias partikel Tuhan, dalam sebuah konperensi pers di Jenewa, Rabu 4 Juli 2012. Partikel baru dengan massa sekitar 125-126 gigaelectronvolts (GeV) ini ditemukan lewat eksperimen ATLAS dan CMS menggunakan akselerator partikel terbesar sejagad, Large Hadron Collider, di Jenewa, Swiss. Penemuan partikel subatomik ini diyakini berdampak luas pada perkembangan ilmu pengetahuan modern dan pemahaman umum tentang alam semesta. Para fisikawan mendefinisikan setidaknya lima implikasi terbesar dari penemuan partikel Tuhan: